Aura Keshalihan :.


Latar : Love and Touching of The King
Pesan dan suara : Ita Roihanah
Inpirasi naskah 'Teman Imaji' karya Mutia Prawitasari
Suatu pagi di hari Minggu, Kirana berbincang dengan Ibunya..
Kirana bertanya, "Bu, kenapa Bubu milih Ayah?"
Ibu menjawab, "Mmm..menurut Ibu, Ayah itu shalih :)"
Kirana bertanya lagi, "Taunya shalih dari mana Bu?"
Ibu menjawab, "Orang shalih itu punya aura yang nggak dimiliki oleh orang-orang yang tidak, nak. Beda. Orang yang shalih itu rendah hatinya. Tapi juga tidak pamer-pamer dengan keshalihannya."
Kirana mengatakan, "Gitu ya Bu, terus Bu?"
"Iya, orang yang betul-betul shalih, tidak hanya baik dalam tutur kata dan perilakunya, tetapi juga dalam pikiran dan hatinya,"
Kirana bertanya lagi,"Bu, kalau orang shalih tapi ngga pinter, ngga kaya, ngga ganteng, gimana Bu?"
Ibu menjawab sambil tersenyum, "Kirana.. menurut Ibu, orang shalih itu.. mau wajahnya biasa saja juga, kelihatannya ganteng. Mau suaranya biasa saja juga, kedengarannya merdu. Maunya pekerjaannya biasa saja juga, tampaknya keren.."
"Kok bisa gitu Bu?"
"Entahlah.. Begitu saja... Nanti kamu juga merasakan sendiri kalau sudah ketemu yang begitu.."
Kirana tertarik melanjutkan perbincangan, "Hehe, terus Bu?"
Ibu menyampaikan, "Orang shalih itu pasti cerdas, Nak.. Setiap mengambil pilihan hidup, dia tidak hanya memikirkan dunianya, tetapi juga akhiratnya.."
"Bu, tapi caranya tau dia beneran shalih atau engga darimana?"
Ibu menjawab, "Kirana.. kalau ibu, ibu ngga melihat seseorang dari bagaimana ia berinteraksi sama Ibu saja, tetapi justru sama keluarganya, sama orangtuanya, sama kakak dan adiknya.. Orang shalih itu, memuliakan orangtua, Nak.."
"Terus Ayah kaya gitu Bu?"
Ibu pun mengangguk dan bercerita, "Iya, Nak.. Dulu ada laki-laki yang baiik sekali sama Ibu. Tapi dia kalau sama orangtuanya suka marah-marah. Kata Ibu, capek deeh.."
Kirana pun tertawa, "Emang kenapa harus gitu banget sih, Bu?"
Ibu bertanya balik, "Emang kamu ngga mau kalo besok punya anak, anak-anakmu shalih shalihah?"
Kirana menjawab, "Ya maulah Bu.."
Ibu mengatakan, "Nah.. anak-anak yang shalih dan shalihah itu kemungkinan kejadiannya lebih besar kalau orang tuanya juga shalih. Apalagi ayah yang menjadi imam keluarga. Itu syarat nomor satu, Nak.. "
Kirana menyampaikan dengan polos, "Padahal sederhana ya Bu ya.."
Ibu menasihatkan, "Nggak juga, Nak.. Menemukan jodoh itu rumit, Kirana.. Seagama belum tentu seiman. Seiman belum tentu setujuan. Setujuan belum tentu sejalan. Sejalan belum tentu sekufu. Sekufu belum tentu sejodoh.."
"Sekufu itu apa Bu?"
"Sekufu itu derajat dan martabatnya sama.. terutama daris egi agama kalau menurut Ibu, supaya kamu mulia dunia akhirat, Nak.."
Kirana memahat kata-kata Ibu baik-baik..
Ibu menambahkan, "Kirana..kamu jangan sampai jatuh cinta sama orang karena melihat pekerjaannya ya Nak.."
Kirana menggeleng dan mengatakan, "Engga Bu, In syaa Allah, tapi memangnya kenapa Bu?"
Ibu duduk di hadapan Kirana, menggenggam tangannya dan mengatakan,
"Karena pekerjaan itu bisa hilang, Nak. Kepintaran itu bisa hilang. Kekayaan itu bisa hilang. Yang ga bisa hilang itu cuma satu..."
"Apa itu Bu?"
"Yang tidak bisa hilang adalah karakter seseorang, Nak.. Itu dibuatnya bertahun-tahun, seumur hidupnya. Jadi, Kirana paham sekarang?"
"Iya Bubu, Kirana paham, Kirana sayang Bubu karena Allah :)"
----
Menjadi shalih shalihah, adalah tidak sibuk dengan memamerkannnya, tetapi menjadi rendah hati; menjadi pribadi yang baik dalam tutur kata, perilaku, pikiran, dan hati; menjadi pribadi yang cerdas karena memilih segala hal berdasar pertimbangan dunia akhirat; memuliakan orang tua; dan merawat karakter, memangkas yang menjalar tak pantas, mengembangkan yang baik agar tumbuh tunas-tunas aura keshalihan dalam diri kita.. :)

Komentar